saat melakukan ritual sihir, seorang praktisi pasti melakukan TEKNIK PERLINDUNGAN. Bagaimana perbedaan teknik perlindungan pada sihir Barat v/s sihir Nusantara?

 

Jawab : teknik perlindungan MUTLAK dilakukan dlm praktik sihir, dg tujuan melindungi diri dr gangguan entitas negatif yg berusaha menggagalkan prosesi ritual


Utamanya saat ritual summoning, karena terdapat banyak ubo rampe yg menjadi makanan entitas astral, tentu SELURUH entitas astral yg ada di sekitar peritual akan tertarik datang serta ikut menikmati ubo rampe yg dihidangkan


Tanpa teknik perlindungan yg kuat, maka entitas kuat yg menjadi fokus ritual summoning tidak akan datang karena risih dg banyaknya pengganggu yg hadir di altar ritual


Ingat, dimana ada keramaian disitulah ada potensi konflik. Semakin besar kerumunan, makin besar pula potensi konflik yg terbentuk. Konflik disini sifatnya 3 arah, antara peritual, entitas tujuan summoning dan jin liar


Teknik perlindungan pada sihir Barat menggunakan lingkaran pelindung, pemanggilan malaikat penjaga (guardian angel), serta visualisasi energi cahaya (sbg pelindung dr kegelapan, perlambang dr jin jahat/ kekuatan jahat/ setan/ iblis)


Ternyata dlm praktik sihir di negara manapun, teknik VISUALISASI tetap terpakai. Mbah Wira sendiri telah banyak membahas teknik visualisasi, salah satunya digunakan utk MENUNGKATKAN TUAH AZIMAT BERKHODAM. Anda bisa temukan edukasi lengkapnya dlm vidio di channel mbah Wira dg judul yg sama


Teknik perlindungan pada sihir Nusantara sifatnya lebih beragam. Pageran bisa berupa rerajahan, minyak wingit, penggunaan pusaka, mustika maupun azimat yg bertuah proteksi.


Bahkan banyak praktisi yg menggunakan kekuatan dr khodam prewangan utk memagari diri selama prosesi ritual berlangsung. Adapun khodam2 yg lazimnya digunakan berasal dr ras : butho, rakshasa, omyang, macan, kuntilanak merah (jangan salah, kunmer termasuk eksekutor yg handal), dan khodam2 lain yg biasanya diambarkan membawa senjata. Mereka adl khodam2 proteksi yg kuat, bahkan sanggup melakukan eksekusi


Selain dr pada itu, seringkali praktisi Nusantara juga melakukan tirakat, lelaku, puasa, merapal japa mantra tertentu (seperti Aji Coroko Sungsang, Aji Guris Laksamana, dll) utk memperkuat AURA yg dimiliki


Konsep aura adl seperti baju baja. Semakin kuat aura yg dimiliki, semakin rapat dan padat maka makin kuat juga lahu proteksi yg dimiliki. Aura akan sulit ditembus, bahkan ada aura yg mampu MEMBUNUH (auto kill & instan kill) ketika tersentuh oleh entitas astral. Misalnya pada aura yg dilapisi dg AJI GEMBOLO GENI


Ctt khusus :

Dlm pandangan mata ghaib, seperti inilah penampakan praktisi yg melapisi auranya dg AJI GEMBOLO GENI. Setiap entitas astral yg mendekat akan langsung hangus menjadi ASAP lalu lenyap terbawa angin (tentu aplikasi ini berbeda2 pada tiap praktisi, bergantung seberapa tekun praktisi tersebut tirakat)

0 Komentar