Jawab : tidak perlu pusing menghitung 100%, 99% atau 1% karena TIDAK ADA ALAT UKURNYA. yg perlu anda tau bahwa, RIBUAN klien lainnya berhasil dg baik mengontrol serta mengakses tuah/ manfaat positif atas azimat berkhodam yg dimiliki
Jika boleh jujur, mbah Wira menyisakan sedikit kontrol atas diri khodam. jadi lebih seperti 99% kontrol ada pada diri pembeli dan 1% sisanya ada pada mbah Wira
Mengapa demikian? azimat sudah dibeli kok mbah Wira tidak menyerahkan KONTROLnya PENUH pada pembeli?
Jawab : hal ini karena
(a) pembeli seringkali meminta mbah Wira utk mengecek kondisi khodam, apakah masih aman/ tidak, apakah sedang mengerjakan tugas/ tidak, apakah ada kendala/ tidak, sehingga mbah Wira perlu akses utk memanggil si khodam dan mengecek kondisinya sebagaimana reques pembeli. bayangkan jika mbah Wira tidak punya akses sama sekali utk memanggil si khodam, maka pembeli akan mempertanyakan profesionalitas mbah Wira
(b) pembeli seringkali meminta mbah Wira utk menata/ mengatur strategi sesuai kebutuhan diri pembeli. contohnya :
(1) salah satu klien dari BALI menggunakan khodamnya utk eksekusi musuh terus2an, padahal kondisi dirinya dan istrinya sakit akibat serangan magic. hal ini sudah dikonfirmasi oleh dokter spesialis bahwa TUBUH klien sehat walafiat, namun nyatanya klien dlm kondisi sakit
akhirnya mbah Wira turun tangan utk mengatur ulang strategi, berupa menarik semua khodam di lapangan utk kembali memproteksi tuan nya dan menyembuhkan segala penyakit yg diakibatkan oleh serangan magic
hasilnya, klien sembuh dari sakit dan bisnisnya terus membaik. testimoni atas kejadian ini sudah pernah mbah Wira unggah dlm postingan sebelumnya
(2) klien lain dari sumatra, karena bingung setiap kali afirmasi maka beliau meminta mbah Wira saja yg melakukan afirmasi dg tujuan tertentu sesuai reques klien tersebut
hasilnya, karir beliau terus meroket akibat target2 perusahaan yg terus terpenuhi dg baik. klien senang dan puas atas kinerja khodam dan mbah Wira. dan masih banyak klien2 serupa yg bingung tentang afirmasi shg butuh mbah Wira langsung yg turun tangan
(c) pembeli seringkali meminta mbah Wira utk menghentikan tuah tertentu. misalnya salah satu klien dr Sumatra karena marah kemudian memberikan perintah eksekusi utk KILL target yg menyakitinya
tidak lama kemudian, target sakit demam, semakin parah dan tidak bisa bekerja sebagaimana biasanya. karena kasihan dg kondisi anak dan istri target, lantas klien menghubungi mbah Wira utk menarik kembali perintah utk KILL target
bayangkan jika mbah Wira tidak memiliki akses sama sekali kepada khodam, maka kejadian tersebut tidak bisa diperbaiki
Lha apakah pemilik khodam tidak bisa menghentikan sendiri?
Jawab : nyatanya tidak, sehingga membutuhkan mbah Wira utk turun tangan. kita tidak bicara TEORI SEHARUSNYA IDEALNYA klin bisa melakukannya, melainkan KENYATAANNYA klien tidak bisa melakukannya
0 Komentar
Untuk fast respon silahkan langsung menghubungi nomor yang sudah tertera.
Terima kasih.