Sebut saja namanya AGUS

 Ada cerita fiksi, cerita karangan saya sendiri yg isinya sebagai berikut :


Pada suatu pagi, tiba2 ada klien datang minta bantuan. Sebut saja namanya AGUS


Katanya, bisnisnya si AGUS ini HANCUR akibat di guna2 banyak orang. Dibikin sepi, dibikin konsumen nya pada pergi, dibikin sulit kerjasama dg investor, dibikin rusak hubungan sosialnya, dibikin karyawannya curang kabur bawa uang, dst


Dalam hati saya : wah, kasian nih. Oke kita bantu sekuat tenaga


Long short story, si AGUS mulai bangkit. Bisnisnya mulai membaik. Konsumen2 nya berdatangan membawa uang


AGUS berhasil membuka cabang di beberapa kota, berhasil merekrut banyak karyawan, berhasil beli mobil baru, ruko baru, dan project2 bernilai milyaran rupiah


Dalam hati saya : alhamdulillah, ga sia2 saya beckingin usahanya si AGUS selama setahun terahir


Singkat cerita ada saja orang yg menghubungi saya, laporan bahwa dia DITIPU oleh si AGUS ini


Ada yg project nya mangkrak, ada yg ditipu duit ratusan juta, ada yg spek garapan tidak sesuai kesepakatan, ada yg terlunta2 karena di janji2 namun tak kunjung realisasi, dan banyak lagi cerita sedih lainnya


Ketika saya bertanya baik2 dg nada lemah lembut, menunjukkan laporan2 yg masuk dr korban2 si AGUS, apa yg terjadi? Nomor saya di blokir sama AGUS


Tidak hanya sampai disitu, semuaa karyawan kantornya yg sebelumnya kenal saya dg baik, jadi ikut memusuhi

Mantab ya


Begitu mudahnya si AGUS ini playing victim. Faktanya adl AGUS merupakan pelaku kejahatan dan penipuan yg terorganisir, namun AGUS bercerita kemana2 seolah2 sbg KORBAN atas perilaku tidak menyenangkan klien2 bisnis nya


Pada ahirnya saya flash back ke beberapa th silam, saat saya pertama kali kenal dg AGUS ini. Yg katanya dia di guna2 oleh banyak orang, jangan2 akibat ulahnya sendiri karena telah banyak menipu orang


Dia pelaku penipuan, namun bercerita seolah2 sbg korban perilaku tidak menyenangkan


Dia berlindung ke dukun (mbah Wira), dan setelah saya tau bagaimana kelakuannya diluar sana, yg telah banyak menipu serta merugikan orang, dia lantas berlindung ke dukun lain (sebut saja namanya dukun APES)


Dan hari ini saya dapat kabar, katanya si dukun APES ini telah meninggal dunia


Seperti inilah resiko menjadi PAGER (tameng/pelindung) orang yg salah (meskipun dia mengaku sbg korban)


Jujur, banyak sekali orang yg MENGELUH pada mbah Wira, bercerita seolah2 dia adl korban. Nyatanya, dia adl PELAKU KEJAHATAN dan korban2nya hanya MEMBALAS sedikit sakit hatinya dg mengirimkan guna2 kepada si pelaku ini tadi


Maka dr itu, dr cerita ini mbah Wira simpulkan bahwa :

Profesi sbg dukun yg membeckingi orang lain yg MENGAKU korban guna2, resikonya adl nyawa. Taruhannya adl nyawa. Karena kita tidak pernah tau KEBUSUKAN apa yg telah ia perbuat di masa lalu, sampai2 dia jadi sasaran guna2


Dan hari ini mbah Wira menyaksikan, 1 dukun yg melindungi orang BUSUK macam AGUS ini telah tumbang, meninggal tiba2


Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dr cerita fiktif tersebut di atas


You play drama

You get karma

0 Komentar