RITUAL PESUGIHAN yang dilakukan di Gunung Kawi, Jawa Timur, memiliki keunikan tersendiri dan sarat dengan unsur mistis.
Gunung Kawi dikenal sebagai salah satu tempat spiritual yang dipercaya mampu mendatangkan kekayaan melalui perjanjian gaib. Berikut adalah penjelasan mengenai ritual yang biasanya dilakukan:
1. Ziarah ke Makam Keramat
Ritual dimulai dengan ziarah ke makam keramat dua tokoh utama, yakni Mbah Djoego dan Mbah Sujo, yang dianggap sebagai leluhur suci Gunung Kawi. Para peziarah membawa bunga, kemenyan, dan sesajen untuk dihaturkan di makam. Mereka berdoa memohon berkah atau petunjuk.
2. Persembahan Sesajen
Peziarah yang datang biasanya membawa sesajen khusus, seperti:
Kemenyan atau dupa.
Minuman (teh, kopi, arak).
Makanan tradisional (nasi tumpeng, jajanan pasar).
Uang sebagai simbol penghormatan.
Sesajen ini dihaturkan di altar tertentu, biasanya di lokasi yang dipercaya sebagai "pintu" ke dunia gaib.
3. Ritual di Pohon Dewandaru
Pohon Dewandaru yang berada di kawasan Gunung Kawi dipercaya memiliki kekuatan mistis. Peziarah sering menunggu daun, buah, atau rantingnya jatuh karena dianggap membawa keberuntungan dan kekayaan. Mereka menyimpannya sebagai jimat atau tanda kesuksesan yang akan datang.
4. Memanggil Makhluk Gaib
Beberapa peziarah melakukan ritual khusus untuk "bertemu" dengan entitas gaib. Biasanya ini dipimpin oleh seorang pemandu spiritual atau dukun. Dalam ritual ini:
Mereka bermeditasi atau bertapa di tempat tertentu, seperti goa atau gua kecil di sekitar Gunung Kawi.
Mantra-mantra tertentu dibacakan untuk memanggil makhluk gaib, seperti khodam atau jin penjaga tempat itu.
Ritual ini bertujuan untuk melakukan "perjanjian" dengan makhluk gaib demi memperoleh kekayaan.
5. Penyembahan Patung Dewa atau Arca Khusus
Di Gunung Kawi, terdapat patung atau arca tertentu yang sering menjadi tempat persembahan. Misalnya:
Patung Dewa Ruci: Melambangkan kebijaksanaan dan kesuksesan.
Arca Naga: Sering dianggap sebagai simbol kekuatan gaib.
Peziarah biasanya menyentuh atau mencuci patung dengan air sebagai bagian dari ritual pembersihan energi negatif.
6. Meditasi dan Tapa Brata
Meditasi adalah salah satu elemen penting dalam ritual pesugihan. Peziarah akan bermeditasi selama beberapa jam di tempat yang dianggap sakral. Dalam kondisi hening, mereka mencoba "berkomunikasi" dengan makhluk gaib untuk menyampaikan permohonan mereka.
7. Perjanjian dengan Tumbal
Bagi mereka yang datang untuk tujuan pesugihan, salah satu bagian paling kontroversial adalah perjanjian dengan tumbal. Tumbal ini dapat berupa:
Janji untuk memberikan sebagian keuntungan usaha sebagai bentuk penghormatan.
Pengorbanan waktu tertentu, misalnya malam Jumat atau bulan purnama, untuk melakukan ritual ulang.
Dalam kasus ekstrem, tumbal bisa berupa nyawa, baik manusia maupun hewan.
Perjanjian ini biasanya bersifat rahasia, hanya diketahui oleh pelaku ritual dan pemandu spiritualnya.
8. Upacara Khusus pada Waktu Tertentu
Ritual pesugihan sering dilakukan pada hari-hari tertentu yang dianggap memiliki energi kuat, seperti:
Malam Jumat Kliwon.
Saat bulan purnama.
Hari besar keagamaan atau adat Jawa.
Waktu-waktu ini dipercaya meningkatkan peluang "doa" atau "niat" mereka didengar oleh entitas gaib.
9. Kepercayaan pada Pertanda
Setelah melakukan ritual, peziarah sering mengamati tanda-tanda gaib sebagai petunjuk, seperti:
Mimpi yang dianggap membawa pesan.
Kemunculan hewan tertentu, seperti ular atau burung elang.
Perasaan khusus, seperti tiba-tiba merasa lebih ringan atau percaya diri.
Tanda-tanda ini dianggap sebagai jawaban atas ritual yang telah dilakukan.
10. Ritual Penutup dan Pantangan
Setelah ritual selesai, biasanya ada doa penutup dan pantangan tertentu yang harus diikuti, seperti:
Tidak boleh membicarakan ritual yang dilakukan kepada orang lain.
Menghindari perilaku negatif, seperti sombong atau melanggar janji.
Melakukan "pemeliharaan" energi gaib dengan doa rutin atau sesajen berkala.
Ritual di Gunung Kawi melibatkan kombinasi elemen spiritual, tradisi adat, dan kepercayaan mistis. Bagi sebagian orang, ritual ini adalah jalan spiritual untuk meraih kekayaan. Namun, bagi yang lain, ini adalah tantangan etika dan moral.
Jika berbicara tentang etika dan moral, tentu ada RITUAL PESUGIHAN yang lebih bermoral dan tidak melanggar etika jika dibandingkan dengan melakukan pesugihan di gunung kawi
Caranya sangat mudah, yaitu dengan merutinkan wirid pagi dan petang, kemudian diikuti dengan berdoa secara khusuk kepada TUHAN
Panjang kalimat yg di wirid hanya 2 kata saja dengan jumlah bilangan yg manusiawi. Tidak akan banyak menyita waktu berharga anda
Untuk anda yg mau mengamalkan ilmunya, komen BAGI, nanti akan mbah Wira bagikan gratis melalui DM ke masing-masing akun anda
mbah, wirid itu kan untuk yg muslim. Jika non muslim, bagaimana? Atau jika sibuk sekali, tidak punya waktu untuk wirid, apakah ada solusi lain yg lebih mudah?
Tenang pak, selalu ada solusi bersama mbah Wira
Telah mbah Wira siapkan beragam azimat yg diritual khusus dengan pakem Tabarruk, menggunakan asma-asma kuno sehingga mampu memberikan booster kuat pada doa-doa yg anda panjatkan agar CEPAT WUJUD jadi nyata
Bagi anda penggemar azimat dan benda bertuah lainnya, telah mbah Wira sediakan lusinan azimat berkhodam dari berbagai ras yg siap melayani & membantu mengatasi setiap kesulitan hidup yg anda miliki
Apapun masalah anda, dijamin beres dengan 12 solusi dari mbah Wira
aaah masa sih? Jika ternyata ga beres gimana mbah?
Tenang, ada program jaminan bergaransi dari mbah Wira. Jika dalam 1 bulan masalah anda tidak beres sesuai perjanjian maka uang dikembalikan 100% utuh tanpa potongan
Penjelasan selengkapnya, klik disini :
https://mbahwira.my.canva.site/
Padepokan Sengkelat
RAJANYA AZIMAT !!
0 Komentar
Untuk fast respon silahkan langsung menghubungi nomor yang sudah tertera.
Terima kasih.