Life is a Race. If you don't run fast, you will get trampled

Life is a Race. If you don't run fast, you will get trampled

♤ yg artinya : hidup adalah perlombaan. Jika anda tidak berlari cepat, anda akan terinjak-injak

♤ hanya mereka yg menginginkan kegagalanmu yg akan bilang : santai aja bro, hidup cuman sekali maka dinikmati.

♤ dalam fikiran mbah Wira justru karena hidup ini cuman sekali maka jadilah hebat dan wariskan nama besar & kebanggaan pada anak cucumu kelak

♤ ingat, tidak semua orang senang dg prestasi dan keberhasilan anda. Oleh karenanya akan selalu ada saja yg berusaha menjatuhkan anda baik secara sembunyi2 maupun terang2an

saya sudah berlari kencang sampe nafas tinggal senin kemis mbah, namun kenapa saya masih kalah?

♤ jelas 1 saja jawabannya, yaitu : karena larimu kurang kencang

saya sudah injak pedal gas sampek mentok mbah, kenapa saya masih kalah?

♤ jelas 1 saja jawabannya, yaitu : karena ada yg memiliki skill lebih hebat darimu

♤ semua yg ada di sirkuit ya larinya kencang, injak pedal gas sampek pol. Semua inginnya menang dan jadi juara. Ga ada yg cuman santai2 sambil udud, ngopi dan makan gorengan. Namun tetap, hanya akan muncul 3 winners dan sisanya adl loosers

dalam bukunya, Mr.Suhana Lim seorang konsultan Feng Shui Internasional menyampaikan bahwa

♤ keberhasilan maupun kegagalan suatu bisnis maupun aneka masalah di kehidupan dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu : Tian, Ren, dan Di. Tidak bijak jika kita hanya menggantungkan pada salah satu faktor saja, misal Tian saja, Ren saja, tau Di saja

♤ Tian berarti Langit , yg termasuk dlm Tian antara lain : faktor timing (kesempatan), spiritual, supranatural, keberuntungan, pengapesan, dan unsur langit lainnya

♤ Ren berarti manusia. keahlian/skill manusia/pelaku usaha juga sama pentingnya dlm meraih keberhasilan

♤ Di berarti bumi, diterjemahkan sebagai tempat usaha. agar mudah memahaminya akan mbah Wira contohkan dlm kasus balapan supaya nyambung dengan postingan sebelumnya


♤ dalam suatu balapan, anda sudah maksimalkan unsur Tian dg cara : pakai azimat 1 karung, sudah pakai japa mantra, sudah pakai beckingan dukun supaya hoki; kemudian sudah memaksimalkan unsur Di dg cara : memilih rute yg terpendek, memakai ban yg sesuai dg kondisi medan

• Namun jika faktor Ren nya pas2an ya akan sulit menang. Misal : pembalapnya newbi, baru 1x atau 2x ikut balapan, supirnya ngantuk, mencret, dll

♤ Sama halnya dg sudah pakai azimat dan beckingan dukun, skill sudah mumpuni, sudah sangat ahli

• Namun jika faktor Di seperti : jalan/medan yg ditempuh sulit, becek, licin habis hujan, kemudian pemilihan ban yg tidak sesuai medan, harusnya banyak kelokan tapi pasang ban utk jalur lurus, ya sama akan sulit menang juga

♤ terahir jika faktor Ren dan Di sudah maksimal

• Namun unsur Tian nya ga dimaksimalkan, misal : waktunya balapan kena apes, tidak pernah dapat timing yg pas utk menyalip di tikunga ya sama saja akan sulit untuk menang, sekalinya lomba langsung berhadapan dg pembalap senior, lawan tandingnya berat, dll


maka dr itu sesungguhnya jawaban atas chat semacam ini hanya 2, yaitu

♤ anda hanya perlu mencoba melamar pekerjaan di tempat lain, jangan lupa belajar dan persiapkan diri dg lebiiih baik

♤ ditambah lagi latihan tradingnya dg menggunakan akun demo, jangan terburu nafsu menggunakan uang asli karena nyatanya anda belum bisa trading dg uang asli, ilmunya belum cukup

tapi kan saya sudah berlatih trading mbah? sudah belajar maksimal, sudah pakai azimat maksimal, sudah melakukan semuanya dg maksimal

♤ jawabannya sama dg balapan tadi, nyatanya anda masih kalah dg pembalap lain itu artinya unsur REN nya masih perlu ditingkatkan jika memang unsur TIAN dan DI nya sudah maksimal. Tidak bijak jika kita hanya menyalahkan khodam atas kegagalan yg kita alami

♤ nyatanya sering terjadi, ketika orang memakai bantuan khodam lantas bermalas2 dlm bekerja, bersantai2 dlm berusaha, menganggap jika sudah punya khodam maka akan bisa menguasai segalanya. Dia lupa, bahwa khodam adl pembantu, yg melakukan becking dlm ranah magic, dan bukan pemain utama yg bisa menggantikan TUHAN atau menggantikan usaha nyata




0 Komentar