BERANI DIKRITIK, BERANI DI NILAI APA ADANYA
♤ Tidak banyak praktisi yang bersedia membuka apa adanya - hasil penilaian praktisi lain terhadap produk yang ia buat
♤ Mengapa? Karena mentalnya tidak siap menerima kritik, tidak siap menerima penilaian praktisi lain terhadap kualitas produknya
♤ Mulai dari dukun-dukun muda sampe dukun tua sekalipun masih beranggapan bahwa "dirinyalah satu-satunya orang yang paling tau atas kualitas produk yang ia ritual"
♤ Sehingga, ketika ada klien yang mensketsakan produk buatannya ke praktisi lain lalu hasil sketsa yang keluar usianya tidak se tua yang di iklankan, apa jawabannya : "oh itu yang nrawang ga tembus"
♤ tau kalimat semacam : "itu yang ditrawang pengawalnya doang, raja yang utama ga sanggup dia nrawangnya karena ada kata kuncinya"
0 Komentar
Untuk fast respon silahkan langsung menghubungi nomor yang sudah tertera.
Terima kasih.